Minggu, 19 Februari 2017

Pendidikan Anak Di Era TIK


Pendidikan Anak Di Era TIK

           
Memasuki era globalisasi teknologi berkembang begitu pesat, sehingga infromasi sangat mudah didapat dan begitu mudah juga untuk menjalin komunikasi. dengan berkembangkan teknologi maka perubahan cara pandang manusia juga secara berangsur-angsur akan lebih dinamis. Setiap orang akan merasakan bagaimana dampak dari teknologi, orang yang dulunya hanya bisa mendapatkan informasi dari Koran, buku, majalah sekarang seseorang hanya dengan laptop atau dari dalam handphone lalu menyambungkan ke internet semua yang ingin di cari tentang informasi apapun akan didadapatkan. Begitu juga dengan komunikasi, dulu orang ingin mengetahui kabar seseorang ketika merantau atau berpergian harus mengirimkan dan menunggu surat bahkan prosesnya begitu lama. Namun sekarang hanya dengan hitungan detik orang sudah dapat berkomunikasi dengan keluarga, teman, anak, dan orang-orang terdekat lainnya.

Berkembangnya teknologi yang begitu cepat membuat setiap individu menjadi tidak buta dengan teknologi atau tidak gaptek. Orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak pada zaman sekarang dengan mudahnya menggunakan telepon genggam, gaget, komputer, laptop yang didalamnya menyajikan aplikasi-aplikasi yang menarik. Dengan adanya teknologi, informasi dan komunikasi banyak dampak positif yang dirasakan oleh berbagai tingkatan usia, tidak terkecuali anak-anak. dampak positif dari penggunaan teknologi, informasi dan komunikasi bagi anak-anak yaitu ;
a.    Informasi yang didapatkan lebih mudah baik itu informasi pendidikan dan informasi yang sedang berkembang  sekarang atau sedang tren.
b.    Aplikasi yang disajikan sangat menarik, berwarna, bervariasi, mudah, dan cepat. Sehingga anak-anak akan lebih mudah memahami informasi yang anak dapatkan
c.    Konten yang ditawarkan bervariasi. Anak-anak akan lebih tertarik dengan konten-konten yang ditawarkan, tidak monoton.
d.    Di dalam teknologi internet juga kadang diberikan tema-tema sesuai dengan keadaan dan tren sekarang, hal ini juga akan lebih menarik perhatian bagi pengguna internet
e.    Teknologi juga dapat mengasah kecerdasan anak, salah satunya kecerdasan kognitif. Dengan menggunakan aplikasi yang disajikan oleh TIK berarti anak juga sedang berusaha untuk belajar cara menggunakan teknologi yang tentu saja ini adalah bagian dari proses berfikir
f.     Anak juga dapat mengasah otak dengan bermain game educative. Misalnya bermain klasidikasi geometri, mencocokan, dan lain sebagainya.
g.    Dalam kegiatan pembelajaran teknologi dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan materi. Misalnya; anak-anak menonton video educative seperti upin ipin.
Selain memiliki dampak positif TIK juga memiliki berbagai dampak negative terutama bagi penggunanya anak-anak. dibawah ini adalah dampak negative yang dapat kita ketahui dari penggunakan TIK :
a.    Menggunakan TIK, berarti anak akan mengakses semua informasi yang ada di dalamnya tidak terkecuali fornografi.
b.    Membuat anak malas belajar, karena TIK mempermudah mendapatkan informasi kemungkinan besar anak akan meng copy-paste data yang ada di internet. Hal ini menghilangkan budaya membaca.
c.    Di dalam TIK Terrdapat games yang begitu menarik dan mudah di dapat. Namun unsur di dalam games banyak menyajikan kekerasan. Hal ini berdampak pada psikologis anak, kemungkinan anak akan tempramen karena menirukan gerakan kekerasan yang ada di dalam games dalam dunia nyata.
d.    Karena TIK dapat digunakan oleh semua usia. Fornografi juga dapat di akses dengan mudah. Hal ini akan merusak psikologis anak dan otak anak. pada seminar dengan tema “lingkungan ramah anak” di UNJ dijelaskan bahwa Para pembuat games sengaja memasukan unsur kekerasan dan fornografi pada games untuk merusak otak anak yang sudah jelas akan berdampak pada masa depan anak sebagai penerus bangsa.
e.    Mengurangi komunikasi antara anak dan orang tua
f.     Perkembangan kecerdasan sosial-emosional dan motorik anak menjadi kurang berkembang
g.    Jika tidak ada batasan dalam menggunakan TIK, memungkinkan timbulnya perilaku negative di masa remaja.
Melihat dampak negatif yang sangat memprihatinkan maka orang yang bertanggung jawab dalam pencegahan dampak negative tersebut adalah orang tua. Mengingat orang tua adalah lingkungan utama yang mengajarkan berbagai hal kepada anak. berikut ini adalah solusi yang ditawarkan untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan TIK yaitu :
a.    Pembelajaran karakter (jujur, bertanggung jawab, sopan santun, pembiasaan agama, dll) yang harus dilakukan oleh orang tua secara terus menerus.
b.    Adanya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. komunikasi yang baik akan menumbuhkan kepercayaan anak terhadap orang tua, sehingga semua yang dirasakan anak akan dikomunikasikan kepada orang tua.
c.    Orang tua harus bersikap demokratis dalam memberikan pengasuhan pada anak. pengasuhan demokratis lebih mengutamakan musyawarah dengan anak, member tahu apa yang diharapkan, mendengarkan pendapat anak, dan hangat terhadap anak.
d.    Membuat aturan dalam keluarga, termasuk juga dalam penggunaan TIK
e.    Orang tua juga harus memiliki pengetahuan dan belajar dalam menggunakan TIK. Hal ini bermanfaat agar orang tua dapat mengetahui bagaimana mencegah penggunaan TIK dan informasi dari TIK yang berlebihan.
f.     Membatasi penggunaan TIK. Mengenalkan TIK pada anak memang boleh-boleh saja agar anak tidak gaptek, tetapi perlu diingat orang tua juga seharusnya memiliki jadwal dan bersepakat dengan anak kapan waktu yang tepat untuk menggunakan TIK
g.    Mengawasi pergaulan anak dengan teman-temannya.

Selain orang tua, yang dapat berpatisipasi dalam mencegah dampak negatif penggunaan TIK adalah sekolah dan masyarkat. Sekolah yang dimaksud adalah guru. Guru diharapkan dapat memberikan pembiasaan moral dan agama, secara terus menerus, pengarahan dan mengawasi anak secara optimal, dalam pembelajaran TIK guru harus memberikan konten pembelajaran yang educatif. Guru juga harus selalu mengingatkan pada anak didik tentang adanya hal-hal negatif sebagai dampak dari perkembangan TIK.
Masyarakat juga harus peduli dan ikut mengawasi pergaulan anak-anak. Misalnya menegur dan melaporkan ke sekolah atau keluarganya ketika anak berperilaku menyimpang. Warnet (Warung Internet) juga seharusnya membatasi usia pengguna dan memantau apa yang dibuka oleh anak ketika sedang menggunakan internet. Dengan adanya kerjasama antara orang tua, guru dan masyarakat dalam mengantisipasi dampak negatif dari TIK, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi pemuda harapan bangsa yang berprestasi dan selalu berperilaku yang baik sesuai dengan norma agama dan masyarakat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar