Pendidikan
Anak Di Era TIK
Memasuki era globalisasi
teknologi berkembang begitu pesat, sehingga infromasi sangat mudah didapat dan
begitu mudah juga untuk menjalin komunikasi. dengan berkembangkan teknologi
maka perubahan cara pandang manusia juga secara berangsur-angsur akan lebih
dinamis. Setiap orang akan merasakan bagaimana dampak dari teknologi, orang
yang dulunya hanya bisa mendapatkan informasi dari Koran, buku, majalah
sekarang seseorang hanya dengan laptop atau dari dalam handphone lalu
menyambungkan ke internet semua yang ingin di cari tentang informasi apapun
akan didadapatkan. Begitu juga dengan komunikasi, dulu orang ingin mengetahui
kabar seseorang ketika merantau atau berpergian harus mengirimkan dan menunggu
surat bahkan prosesnya begitu lama. Namun sekarang hanya dengan hitungan detik
orang sudah dapat berkomunikasi dengan keluarga, teman, anak, dan orang-orang
terdekat lainnya.
Berkembangnya teknologi yang
begitu cepat membuat setiap individu menjadi tidak buta dengan teknologi atau
tidak gaptek. Orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak pada zaman sekarang dengan
mudahnya menggunakan telepon genggam, gaget, komputer, laptop yang didalamnya
menyajikan aplikasi-aplikasi yang menarik. Dengan adanya teknologi, informasi
dan komunikasi banyak dampak positif yang dirasakan oleh berbagai tingkatan
usia, tidak terkecuali anak-anak. dampak positif dari penggunaan teknologi,
informasi dan komunikasi bagi anak-anak yaitu ;
a.
Informasi yang didapatkan lebih mudah baik
itu informasi pendidikan dan informasi yang sedang berkembang sekarang atau sedang tren.
b.
Aplikasi yang disajikan sangat menarik,
berwarna, bervariasi, mudah, dan cepat. Sehingga anak-anak akan lebih mudah
memahami informasi yang anak dapatkan
c.
Konten yang ditawarkan bervariasi. Anak-anak
akan lebih tertarik dengan konten-konten yang ditawarkan, tidak monoton.
d.
Di dalam teknologi internet juga kadang
diberikan tema-tema sesuai dengan keadaan dan tren sekarang, hal ini juga akan
lebih menarik perhatian bagi pengguna internet
e.
Teknologi juga dapat mengasah kecerdasan
anak, salah satunya kecerdasan kognitif. Dengan menggunakan aplikasi yang
disajikan oleh TIK berarti anak juga sedang berusaha untuk belajar cara
menggunakan teknologi yang tentu saja ini adalah bagian dari proses berfikir
f.
Anak juga dapat mengasah otak dengan bermain game educative. Misalnya bermain
klasidikasi geometri, mencocokan, dan lain sebagainya.
g.
Dalam kegiatan pembelajaran teknologi dapat
digunakan sebagai media untuk menyampaikan materi. Misalnya; anak-anak menonton
video educative seperti upin ipin.
Selain memiliki dampak positif TIK juga memiliki berbagai
dampak negative terutama bagi penggunanya anak-anak. dibawah ini adalah dampak
negative yang dapat kita ketahui dari penggunakan TIK :
a.
Menggunakan TIK, berarti anak akan mengakses
semua informasi yang ada di dalamnya tidak terkecuali fornografi.
b.
Membuat anak malas belajar, karena TIK
mempermudah mendapatkan informasi kemungkinan besar anak akan meng copy-paste
data yang ada di internet. Hal ini menghilangkan budaya membaca.
c.
Di dalam TIK Terrdapat games yang begitu
menarik dan mudah di dapat. Namun unsur di dalam games banyak menyajikan
kekerasan. Hal ini berdampak pada psikologis anak, kemungkinan anak akan
tempramen karena menirukan gerakan kekerasan yang ada di dalam games dalam
dunia nyata.
d.
Karena TIK dapat digunakan oleh semua usia.
Fornografi juga dapat di akses dengan mudah. Hal ini akan merusak psikologis
anak dan otak anak. pada seminar dengan tema “lingkungan ramah anak” di UNJ
dijelaskan bahwa Para pembuat games sengaja memasukan unsur kekerasan dan
fornografi pada games untuk merusak otak anak yang sudah jelas akan berdampak
pada masa depan anak sebagai penerus bangsa.
e.
Mengurangi komunikasi antara anak dan orang
tua
f.
Perkembangan kecerdasan sosial-emosional dan
motorik anak menjadi kurang berkembang
g.
Jika tidak ada batasan dalam menggunakan TIK,
memungkinkan timbulnya perilaku negative di masa remaja.
Melihat dampak negatif yang
sangat memprihatinkan maka orang yang bertanggung jawab dalam pencegahan dampak
negative tersebut adalah orang tua. Mengingat orang tua adalah lingkungan utama
yang mengajarkan berbagai hal kepada anak. berikut ini adalah solusi yang
ditawarkan untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan TIK yaitu :
a.
Pembelajaran karakter (jujur, bertanggung
jawab, sopan santun, pembiasaan agama, dll) yang harus dilakukan oleh orang tua
secara terus menerus.
b.
Adanya komunikasi yang baik antara orang tua
dan anak. komunikasi yang baik akan menumbuhkan kepercayaan anak terhadap orang
tua, sehingga semua yang dirasakan anak akan dikomunikasikan kepada orang tua.
c.
Orang tua harus bersikap demokratis dalam
memberikan pengasuhan pada anak. pengasuhan demokratis lebih mengutamakan
musyawarah dengan anak, member tahu apa yang diharapkan, mendengarkan pendapat
anak, dan hangat terhadap anak.
d.
Membuat aturan dalam keluarga, termasuk juga
dalam penggunaan TIK
e.
Orang tua juga harus memiliki pengetahuan dan
belajar dalam menggunakan TIK. Hal ini bermanfaat agar orang tua dapat
mengetahui bagaimana mencegah penggunaan TIK dan informasi dari TIK yang
berlebihan.
f.
Membatasi penggunaan TIK. Mengenalkan TIK
pada anak memang boleh-boleh saja agar anak tidak gaptek, tetapi perlu diingat
orang tua juga seharusnya memiliki jadwal dan bersepakat dengan anak kapan
waktu yang tepat untuk menggunakan TIK
g.
Mengawasi pergaulan anak dengan teman-temannya.
Selain orang
tua, yang dapat berpatisipasi dalam mencegah dampak negatif penggunaan TIK
adalah sekolah dan masyarkat. Sekolah yang dimaksud adalah guru. Guru
diharapkan dapat memberikan pembiasaan moral dan agama, secara terus menerus,
pengarahan dan mengawasi anak secara optimal, dalam pembelajaran TIK guru harus
memberikan konten pembelajaran yang educatif. Guru juga harus selalu
mengingatkan pada anak didik tentang adanya hal-hal negatif sebagai dampak dari
perkembangan TIK.
Masyarakat juga
harus peduli dan ikut mengawasi pergaulan anak-anak. Misalnya menegur dan
melaporkan ke sekolah atau keluarganya ketika anak berperilaku menyimpang.
Warnet (Warung Internet) juga seharusnya membatasi usia pengguna dan memantau
apa yang dibuka oleh anak ketika sedang menggunakan internet. Dengan adanya
kerjasama antara orang tua, guru dan masyarakat dalam mengantisipasi dampak
negatif dari TIK, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi pemuda harapan
bangsa yang berprestasi dan selalu berperilaku yang baik sesuai dengan norma
agama dan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar